K-friends pasti pernah melihat berita tentang lowongan kerja UI UX designer di berbagai media.
Karena berita tersebut, sering muncul pertanyaan, “Kenapa ya akhir-akhir ini orang yang berprofesi sebagai UI UX designer banyak dibutuhkan?”
“Apa saja sih yang para desainer ini kerjakan?”
Jika Anda penasaran dengan jawabannya, tanpa basa-basi lagi, langsung saja cek artikel di bawah ini!
Apa Itu UI UX?
UI UX sebenarnya adalah dua hal yang berbeda.
UI merupakan singkatan dari User Interface.
Sedangkan, UX merupakan singkatan dari User Experience.
Walaupun dua hal yang berbeda, keberadaan UI dan UX tidak dapat dipisahkan antara satu sama lain.
UI dan UX bersifat saling melengkapi dalam proses pembuatan atau pengembangan suatu produk digital.
Jika salah satunya ditinggalkan, produk digital tidak akan berfungsi secara maksimal dan cenderung kurang diminati oleh user.
Produk digital meliputi banyak hal.
Mulai dari aplikasi, website, smartphone, laptop, mesin ATM, hingga mesin kopi.
Pengertian UX
UX adalah proses merancang suatu produk digital yang berorientasi pada kepuasan user saat menggunakan produk
Jadi, para desainer akan menggunakan sudut pandang user saat merancang suatu produk baru atau mengembangkan produk yang sudah ada sebelumnya.
Metode penelitian dalam mendapatkan sudut pandang user bernama human-first approach.
Produk yang dirancang oleh UX designer harus mudah dioperasikan, memenuhi kebutuhan, dan menyenangkan ketika dipakai oleh user.
Pengertian UI
UI adalah proses merancang interface suatu produk digital, agar tampilannya memenuhi standar estetika user dan nyaman di mata.
Metode penelitian yang digunakan oleh UI designer juga human-first approach, agar mendapatkan sudut pandang user tentang visual produk yang umumnya disukai.
Dengan kata lain, desain produk harus mengikuti tren di kalangan user.
Namun, UI designer harus mampu memadukan antara tren dengan brand guideline perusahaan.
Supaya produk tidak kehilangan identitas dan memiliki nilai pembeda di mata user.
Baca juga: Bahasa Pemrograman – Penjelasan Lengkap bagi Pemula
Perbedaan Pekerjaan UI dan UX Designer
Pada umumnya, posisi UX UI designer dipegang oleh seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan dari Program Studi Desain Komunikasi Visual.
Jika Anda tidak memiliki latar belakang pendidikan tersebut, Anda masih tetap bisa menjadi seorang UI UX designer dengan mengambil kursus mandiri.
Di akhir sesi kursus, biasanya Anda akan mendapatkan sertifikat yang menyatakan bahwa Anda layak menjadi seorang UI UX designer.
Peran UI UX designer sendiri sangat besar dalam suatu perusahaan.
Mereka berperan besar dalam menentukan keberhasilan sebuah produk agar memenuhi ekspektasi dan dicintai oleh para user.
Sekarang, kami akan mengajak Anda untuk memahami secara lebih dalam perbedaan pekerjaan antara UI dan UX designer.
1. Pekerjaan UI Designer
UI designer dituntut untuk mahir dalam menggunakan berbagai tools desain visual seperti Adobe Illustrator, InVision Studio, Marvel, Adobe XD, UXPin, dan lain sebagainya.
Mereka juga dituntut untuk memiliki tingkat kreativitas yang tinggi, selalu mengikuti tren, dan memiliki selera visual yang bagus.
Nah, setelah dirangkum dari beberapa sumber, berikut daftar pekerjaan dari UI designer:
- Meningkatkan kualitas visual suatu produk agar menimbulkan kesan pertama yang baik di mata user.
- Melakukan penelitian untuk mengumpulkan kritik dan harapan dari user agar tercipta produk dengan tampilan yang lebih baik.
- Melakukan penelusuran terkait elemen HCI (human-computer interaction) dari suatu desain produk.
- Untuk UI designer website, mereka bertanggung jawab dalam menganalisis respon user.
Respon user dinilai dari tinggi rendahnya trafik masing-masing halaman website.
UI designer akan melakukan perbandingan mengapa halaman satu memiliki trafik lebih tinggi dari halaman lainnya.
- Membuat rancangan tampilan produk berdasarkan skema warna, tipografi, animasi, layout dan elemen visual lainnya.
- Bekerja sama dengan UX designer untuk membuat mockup dan prototype agar rancangan produk dapat dipresentasikan ke pihak-pihak terkait secara maksimal.
2. Pekerjaan UX Designer
Untuk menyelesaikan pekerjaannya, para UX designer diharuskan untuk menguasai tools seperti Figma, Balsamiq, Adobe XD, UserTesting, Applause, UXCamp App Analytics, dan lain-lain.
Dan karena tujuan seorang UX designer adalah menciptakan produk yang dapat memuaskan dan menyenangkan pelanggan, maka mereka dituntut untuk memiliki skill pemecahan masalah yang tinggi.
Sebab, di lapangan, masalah kadang terlihat amat kompleks dan perlu dicari benang merahnya melalui proses penelitian.
Bila benang merah telah ditemukan, maka UX designer dapat menyederhanakan solusi dan menuangkannya pada sebuah produk.
Berikut rincian pekerjaan UX designer:
- Mengadakan penelitian untuk menciptakan produk baru yang dapat memenuhi kebutuhan user dan menyenangkan ketika dipakai.
- Menentukan informasi arsitektur yang efektif untuk mengedukasi user agar tidak kesulitan dalam memakai sebuah produk digital.
- Membuat dokumentasi user flows dan wireframes agar developer tidak kesulitan saat mengeksekusi produk.
- Bekerja sama dengan UI designer untuk membuat prototype produk.
- Menganalisis respon user terkait produk yang telah diluncurkan berdasarkan MVP (Minimum Viable Product).
Baca juga: Tips Agar Work from Home Tetap Produktif
Tertarik Menjadi Seorang UI UX Designer?
Menurut sejumlah penelitian, kebutuhan perusahaan terhadap seorang UI UX designer naik 20% setiap tahunnya.
Jadi, bisa dikatakan kesempatan kerja yang dimiliki seorang UI UX designer cukup besar.
Semoga artikel tentang perbedaan UI dan UX designer dari Kalimantan Pers dapat memberi gambaran yang cukup jelas bagi Anda.
Siapa tahu ada di antara K-friends sekalian yang jadi tertarik untuk berprofesi sebagai seorang UI UX designer.
Jika ada pertanyaan atau tambahan informasi mengenai UI UX, silakan tuliskan di komentar agar dapat berbagi ilmu dengan pembaca lain.