Pernahkah Anda mendengar istilah copywriting dan content writing?
Terdengar hampir mirip ya?
Keduanya memang mengandung kata “writing” dan sama-sama memiliki hubungan dengan dunia tulis-menulis.
Walau begitu, ternyata keduanya memiliki bentuk tulisan dan tujuan yang berbeda lho, K-friends!
Apa Itu Copywriting?
Copywriting adalah sebuah teknik menulis untuk menciptakan konten yang mampu mendorong pembacanya agar melakukan interaksi terhadap produk atau jasa yang ditawarkan.
Yang dihasilkan merupakan sebuah copy yaitu konten dengan menggunakan kata-kata berbahasa marketing.
Teknik ini tentu saja dimanfaatkan secara luas pada berbagai bidang bisnis.
Orang yang pekerjaannya menulis menggunakan teknik copywriting disebut sebagai copywriter.
Apa Itu Content Writing?
Content writing merupakan teknik menulis suatu konten artikel dengan gaya bahasa yang menarik dan bersifat informatif.
Artikel yang dihasilkan biasanya digunakan untuk mengedukasi pembaca tentang suatu topik dan sifatnya evergreen.
Alias relevan dalam jangka waktu yang lama.
Isi konten bisa tentang sejarah berdirinya perusahaan, penjelasan tentang suatu produk atau jasa, cara menggunakan produk yang baik dan benar, trik menghadapi suatu masalah, dan lain sebagianya.
Oh iya, walaupun tidak bersifat se-komersial copywriting, menulis dengan teknik content writing tetap dibutuhkan oleh berbagai bidang bisnis.
Nah, orang yang bekerja untuk membuat konten tulisan dalam bentuk artikel tersebut dinamakan content writer.
Perbedaan Copywriting dan Content Writing
Dari pengertian yang telah dipaparkan di atas, Anda sudah bisa melihat perbedaan antara copywriting dan content writing secara garis besar, bukan?
Nah, untuk perbedaan secara lebih rinci akan dijelaskan dalam tabel berikut ini:
Copywriting | Content Writing | |
Tugas Utama | Menulis copy untuk pembaca. | Menulis informasi menarik dalam bentuk artikel. |
Tujuan & Prioritas | Mendorong pembaca untuk membeli suatu produk atau menggunakan suatu jasa. | Mengedukasi dan menghibur pembaca. |
Proses Kerja | Melakukan riset terkait tren terbaru dan mengaitkan dengan produk atau jasa yang ditawarkan. | Melakukan riset terhadap kebutuhan informasi pembaca. Biasanya menggunakan alat bantu seperti Ahrefs, Semrush, dan lain-lain. |
Ruang Lingkup Kerja | Kontribusi dalam strategi jangka pendek. | Kontribusi dalam strategi jangka panjang. |
Target Measurement | Jumlah pembaca yang melakukan interaksi dengan copy.
Biasanya dilihat dari jumlah impression dan CTA (call to action). |
Target dihitung dari jumlah pembaca.
Jika artikel ditulis di website, lama waktu seseorang tinggal di suatu halaman artikel juga menentukan kesuksesan tulisan. |
Baca juga: Cara Menjadi Travel Blogger untuk Pemula
Ingin Bekerja Sebagai Copywriter atau Content Writer?
Di atas tadi merupakan penjelasan mengenai perbedaan antara copywriting dan content writing.
Setelah ditelaah kedua teknik penulisan ini sangat berbeda bukan?
Baik dari bentuk tulisan, tujuan, hingga cara mengukur keberhasilannya.
Setelah mengetahui pengertian dan perbedaannya, apakah Anda tertarik bekerja menjadi seorang copywriter atau content writer?
Pasalnya, ditengah persaingan era digital yang kian sengit, peran seorang copywriter dan content writer sangat dibutuhkan oleh perusahaan dalam pengembangan bisnis.
Tentunya hal ini menjadi peluang besar untuk Anda yang passionate dalam dunia tulis-menulis.
Nah, ada beberapa skill pokok yang harus Anda kuasai, yaitu:
- Kemampuan menulis yang baik dan fleksibel.
- Kreativitas tingkat tinggi.
- Kemampuan membaca tren.
- Kemampuan meregulasi mood untuk menghindari writing block akut.
Anda bisa memperdalam skill tersebut untuk mulai membentuk diri menjadi seorang copywriter atau content writer.
Selebihnya Anda bisa mendalami skill lain yang dibutuhkan sesuai bidang yang ingin Anda tekuni.
Untuk yang ingin menjadi copywriter tentunya harus lebih mendalami skill marketing agar dapat menarik hati pembaca dengan mulus.
Untuk yang ingin menjadi content writer tentunya harus lebih mendalami pola penulisan yang baik agar reading experience pembaca tidak membosankan dan tulisan mudah dipahami.
Setelah itu, buatlah beberapa portofolio seapik mungkin untuk dilampirkan pada CV.
Good luck!